HALAMAN PENGESAHAN
1.
Judul
Penelitian :
Aplikasi Metode Mind Mapping dalam
Pembelajaran IPA
Untuk Optimalisasi Prestasi Belajar Siswa
Kelas V SDN
Banyuajuh 3 Kamal Bangkalan
2.
Bidang
Penelitian :
Pendidikan
3.
Peneliti :
a.
Nama
Lengkap : Fatimatul
Munawaroh, S.Si., M.Si.
b.
Jenis
Kelamin :
Perempuan
c.
NIP :
19850609 200912 2 002
d.
Disiplin
Ilmu : Fisika
e.
Pangkat
/ Golongan : Penata Muda
Tk.I / IIIb
f.
Jabatan :
-
g.
Fakultas
/ Prodi : FISIB /
PGSD
h.
Alamat
Kantor :
Jl Raya Telang PO BOX 2 Kamal, Bangkalan 69162
i.
Telepon
Kantor : (031)
3011147 / (031) 3011506
j.
Alamat
Rumah : Perumahan
Graha Kamal Permai B12 No.6 Kamal
k.
Telepon
Rumah : 085648487116
4. Jumlah Anggota :
5. Lokasi Penelitian :
6. Jumlah Biaya yang Diusulkan :
Bangkalan,
8 Oktober 2012
Mengetahui,
Ka.
Prodi Peneliti,
Drs. Harun Al Rasyid,
M.Si. Fatimatul Munawaroh, S.Si., M.Si.
NIP. 195209221979031002 NIP.
19850609200912 2 002
BAB I PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang pesat seperti sekarang ini menuntut
profesionalitas guru dalam mendidik siswa-siswanya. Profesionalitas guru tidak dapat diabaikan
peranannya dalam hal pembentukan wawasan, keterampilan dan kematangan
intelektual peserta didik, karena
hal tersebut merupakan tujuan penting dari pendidikan. Menurut Oemar Hamalik
(2010: 79) dijelaskan bahwa taksonomi tujuan pendidikan digunakan sebagai dasar
untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Taksonomi tujuan tersebut terdiri dari
domain-domain kognitif, afektif, dan psikomotor. Sehingga guru sebagai pengajar
harus mampu untuk mendobrak keadaan siswa menjadi individu yang berkepribadian
prima yang mampu mengembangkan
pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap. Ini penting sebagai fondasi
untuk membekali mereka mencapai apa yang dicita-citakannya kelak.
Salah satu
mata pelajaran yang turut berperan penting dalam mendidikkan wawasan,
keterampilan dan sikap ilmiah sejak dini bagi anak adalah mata pelajaran IPA. Melalui
pembelajaran dan pengembangan potensi diri pada pembelajaran IPA siswa akan
memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
memahami dan menyesuaikan diri terhadap fenomena dan perubahan-perubahan di
lingkungan sekitar dirinya, disamping memenuhi keperluan untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi. Namun jika kita lihat kondisi objektif di
lapangan, pembelajaran IPA di sekolah dasar masih menunjukkan sejumlah kelemahan. Salah satu kelemahan
pembelajaran IPA pada mayoritas SD selama ini adalah bahwa pembelajaran
tersebut lebih menekankan pada penguasaan sejumlah fakta dan konsep, dan kurang
memfasilitasi siswa agar memiliki hasil belajar yang comprehensive (Anonim, 2012).
Kelemahan
itu terjadi karena masih banyaknya guru-guru yang menggunakan metode
konvensional dalam proses pembelajaran yaitu dengan metode ceramah. Metode ini sudah dirasa tidak efektif
dan membosankan bagi siswa. Padahal metode pembelajaran memegang peranan
penting dalam proses kegiatan belajar mengajar yaitu terkait dengan prestasi
belajar siswa. Untuk pencapaian prestasi siswa yang optimal diperlukan metode
yang lebih menarik dalam pembelajaran IPA, maka dalam penelitian ini peneliti
ingin menggunakan metode mind map (peta
pikiran). Metode mind map mempunyai
beberapa kelebihan dari metode yang lain diantaranya menjadi lebih kreatif,
belajar menjadi lebih mudah dan belajar lebih cepat dan efisien. Sehingga dari
beberapa uraian di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul
“Aplikasi Metode Mind Mapping Dalam Pembelajaran IPA Untuk Optimalisasi Prestasi
Belajar Siswa Kelas V SDN Banyuajuh 3 Kamal Bangkalan”
BAB II PERUMUSAN MASALAH
2.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
respon siswa kelas V SDN Banyuajuh 3 Kamal Bangkalan terhadap penggunaan metode
mind mapping?
2.
Adakah
pengaruh metode mind mapping terhadap
hasil belajar siswa kelas V SDN Banyuajuh 3 Kamal Bangkalan pada mata pelajaran
IPA pokok Bahasan Pesawat Sederhana?
3.
Seberapa
besar pencapaian hasil belajar siswa kelas V SDN Banyuajuh 3 Kamal Bangkalan
pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Pesawat Sederhana menggunakan metode mind
mapping?
2.2 Batasan Masalah
Agar Penelitian ini dapat terarah dan
tidak terlalu luas jangkauannya maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Metode pembelajaran yang dipakai pada penelitian ini adalah
metode mind mapping.
2.
Hasil belajar siswa kelas V SDN Banyuajuh 3 Kamal Bangkalan pada mata
pelajaran IPA pokok bahasan Pesawat Sederhana
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pembelajaran IPA
3.1.1 Pengertian IPA
Menurut
Anonim (2012) menyatakan
bahwa IPA
secara sederhana didefinisikan sebagai ilmu tentang fenomena alamsemesta. Dalam
kurikulum pendidikan dasar terdahulu (1994) dijelaskan pengertian IPA (sains)
sebagai hasil kegiatan manusia berupa pengetahun, gagasan, dan konsep yang
terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pen-gujian
gagasan-gagasan. Sedangkan dalam kurikulum 2004 sains (IPA) diartikan sebagai
cara mencari tahu secara sistematis tentang alam semesta.
Menurut
Aguswuryanto dalam Anonim (2012) Sains atau IPA mempelajari permasalahan yang
berkait dengan fenomena alam dan berbagai permasalahan dalam kehidupan
masyarakat. Fenomena alam dalam IPA dapat ditinjau dari objek, persoalan, tema,
dan tempat kejadiannya. Dalam buku UNESCO Handbook for Science Teacher
(Unesco, dalam Karso, 1994) dikatakaan bahwa IPA adalah suatu kumpulan
teori-teori yang telah diuji kebenarannya, menjelaskan tentang pola-pola dan
keteraturan maupun gejala alam yang telah diamati secara seksama
Menurut Hendro dan Jenny (1993:3) dalam Anonim
(2012) ucapan Einstein: Science is theatempt to make the chaotic
diversity of our sense experience correspond to a logi-cally uniform system of
thought , mempertegas bahwa IPA merupakan suatu bentuk upaya yang
membuat berbagai pengalaman menjadi suatu sistem pola berpikir yang logis
tertentu, yang dikenal dengan istilah pola berpikir ilmiah. Untuk membahas
hakikat IPA, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagaimana dikemukakan
oleh Hardy & Fleer (1996:15-16) sehingga memungkinkan para guru memahami
IPA dalam perspektif yang lebih luas. Menurut mereka, sekurang-kurangnya ada 7
ruang lingkup pemahaman IPA sebagaimana berikut:
a. IPA sebagai kumpulan pengetahuan
b. IPA sebagai suatu proses penelusuran
(investigation)
c. IPA sebagai kumpulan nilai
d. IPA sebagai cara untuk mengenal
dunia
e. IPA sebagai institusi social
f. IPA sebagai hasil konstruksi manusia
g. IPA sebagai bagian dari kehidupan
sehari-hari
Menurut
Jumadi (2003) menyimpulkan dari berbagai definisi menyatakan bahwa secara
komprehensif secara komprehensif IPA dapat dipandang
sebagai proses, sikap dan produk. IPA sebagai proses dapat diartikan sebagai
aktivitas atau proses untuk mendeskripsikan fenomena alam. Aktivitas-aktivitas
atau proses-proses tersebut antara lain merumuskan masalah, merencanakan
eksperimen, mengobservasi, merumuskan hipotesis, mengklasifikasi, mengukur,
menginterpretasi data, menyimpulkan, meramal, mengkomunikasikan hasil dan
sebagainya. Proses-proses tersebut juga sering disebut sebagai proses ilmiah
atau proses IPA(scientific process).
IPA sebagai sikap dapat dipandang sebagai sikap-sikap yang melandasi proses
IPA, antara lain sikap ingin tahu, jujur, obyektif, kritis, terbuka, disiplin,
teliti dan sebagainya. Sikap-sikap ini sering juga disebut sikap ilmiah atau
sikap IPA (scientific attitudes). IPA
sebagai produk dapat diartikan sebagai kumpulan informasi/fakta yang dihasilkan
dari proses-proses ilmiah yang dilandasi dengan sikap-sikap ilmiah tersebut.
Produk-produk IPA dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan sebagainya.
Produk-produk ini juga sering disebut sebagai produk ilmiah atau produk IPA
(scientific product).
3.1.2 Hakikat Pembelajaran IPA di SD
Menurut Connor (dalam Rowe, M.B., 1990:6) (dalam anonim,
2012) cakupan pendidikan IPA untuk pendidikan dasar harus
berorientasi pada empat hal:
a. Personal needs: menyiapkan individuyang mampu menggunakan IPA bagi
peningkatan tarap hidup dan menghadapiperkembangan teknologi;
b. Social Issues: menanamkan tanggung jawab terhadap isu-isu sosial yang
berkaitan dengan IPA;
c. Career Education Awareness: menanamkan kesadaran akan sifat
dan ruang lingkup IPA yang berhubungan dengan pengembangkan bakat dan minat
d. Academic Preparation: memberi landasan bagi siswa yang
akan mendalami IPA secaraakademik dan profesional.
3.2 Peta Pikiran (Mind Map)
3.2.1
Pengertian Peta Pikiran (Mind Map)
Metode mind mapping pertama kali diperkenalkan
oleh Buzan pada awal 1970-an yaitu, seorang ahli dan penulis produktif di
bidang psikologi, kreativitas dan pengembangan diri. Buzan (2008) mengungkapkan
bahwa mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan
secara hafiah yang akan “memetakan” pikiran.
Berikut
ini merupakan beberapa pengertian mind mapping menurut Tony Buzan (2007):
a.
Mind map adalah cara mengembangkan kegiatan
berpikir ke segala arah, menangkap berbagai
pikiran dalam berbagai sudut.
b.
Mind map
mengembangkan cara
pikir divergen, berpikir kreatif, efektif dan secara
harfiah
akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.
c.
Mind map adalah
alat
berpikir organisional yang sangat hebat.
d.
Mind map adalah cara
termudah
untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika
dibutuhkan.
e.
Mind map adalah hasil dari strategi mind
mapping yang
berupa hasil visualisasi yang berupa simbol
atau gambar yang dapat digunakan sebagai ganti catatan tertulis dan hasilnya
lebih cepat untuk diingat.
3.2.2
Langkah-Langkah Membuat Mind Mapping
Sebelum
membuat sebuah peta pikiran diperlukan beberapa bahan, yaitu kertas kosong tak
bergaris, pena dan pensil warna, otak, serta imajinasi. Buzan (2008: 15)
mengemukakan ada tujuh langkah untuk untuk membuat mind mapping. Tujuh
langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Dimulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya
dilektakkan mendatar (landscape). Karena apabila dimulai dari tengah
akan memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk
mengungkapkan dirinya secara lebih bebas dan alami.
2)
Menggunakan gambar atau foto untuk sentral. Karena sebuah
gambar atau foto akan mempunyai seribu kata yang membantu otak dalam
menggunakan imajinasi yang akan diungkapkan. Sebuah gambar sentral akan lebih
menarik, membuat otak tetap terfokus, membantu otak berkosentrasi, dan
mengaktifkan otak.
3)
Menggunakan warna yang menarik. Karena bagi otak, warna sama
menariknya dengan gambar. Warna membuat peta pikiran (mind mapping) lebih
hidup, menambah energi pada pemikiran yang kreatif, dan menyenangkan.
4)
Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan
cabang-cabang tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan dua, dan
seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua
(atau tiga atau empat) hal sekaligus. Apabila cabang-cabang dihubungkan akan
lebih mudah dimengerti dan diingat.
5)
Membuat garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus.
Karena dengan garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung
dan organis seperti cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata.
6)
Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena dengan
kata kunci tunggal dapat memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada
peta pikiran (mind mapping).
7)
Menggunakan gambar. Karena
seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata.
3.2.3
Kelebihan Mind Mapping
Penggunaan
mind mapping dalam pembelajaran mempunyai beberapa
kelebihan yaitu :
a.
Mudah melihat gambaran keseluruhan.
b.
Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat
hubungan. Memudahkan pemahaman informasi baru.
c.
Pengkajian ulang bisa lebih cepat.
d.
Setiap peta bersifat unik.
e.
Meningkatkan imajinasi.
3.3 Prestasi Belajar
3.3.1 Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Sunartombs (2009) menyatakan
bahwa belajar itu senantiasa
merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan
misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu mengalami atau
melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan
individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim
kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang
dilakukan oleh seorang idnividu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu
dan lingkungan.
Belajar
yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan
sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan
prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi internal dan eksternal.
Kondisi internal adalah kondisi atau situasi yang ada dalam diri siswa, seperti
kesehatan, keterampilan, kemapuan dan sebagainya. Kondisi eksternal adalah
kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya ruang belajar yang
bersih, sarana dan prasaran belajar yang memadai.
Winkel
(1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan
yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil
maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Sedangkan menurut Arif Gunarso (1993:77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah
usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha
belajar.
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari
pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan
psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan
instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil
pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran
terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor
setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen
tes yang relevan.
Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes
prestasi belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005 : 8-9) mengemukakan tentang tes
prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan
sesorang dalam belajar. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes
yang disusun secara terrencana untuk mengungkap performasi maksimal
subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam
kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian,
tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan
tinggi.
3.3.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan,
maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor
yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari
dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri
anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.
Faktor yang akan disoroti dalam penelitian ini adalah faktor
eksternal yang terkait dengan sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa,
karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang
lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan
guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan
siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya. Oleh sebab itu,
guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan
memiliki metode yang tepat dalam mengajar. Dalam penelitian ini diharapkan
dengan menggunakan metode mind mapping prestasi siswa akan meningkat atau lebih
optimal dari sebelumnya.
BAB IV TUJUAN PENELITIAN
4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1.
Respon
siswa kelas V SDN Banyuajuh 3 Kamal Bangkalan terhadap penggunaan metode mind mapping.
2.
Pengaruh
metode mind mapping terhadap hasil
belajar siswa kelas V SDN Banyuajuh 3 Kamal Bangkalan pada mata pelajaran IPA
pokok Bahasan Pesawat Sederhana.
3.
Besar
pencapaian hasil belajar siswa kelas V SDN Banyuajuh 3 Kamal Bangkalan pada
mata pelajaran IPA pokok bahasan Pesawat Sederhana menggunakan metode mind
mapping?
4.2 Manfaat Penelitian
a. Bagi
pengembangan ilmu, khususnya pendidikan IPA diharapkan dapat memberikan
informasi tentang pembelajaran inovatif yang mengembangkan kemampuan belajar
bermakna, meningkatkan pemrosesan informasi, dan menerapkan prinsip-prinsip
konstruktivisme.
b. Manfaat
secara aplikatif diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi
guru tentang suatu teknik di dalam pembelajaran yang mengembangkan kreatifitas
dan potensi siswa, serta memudahkan siswa menguasai materi pelajaran dan
meningkatkan retensi siswa.
BAB V METODE PENELITIAN
5.1 Rancangan
Penelitian
Penelitian ini adalah
penelitian eksperimen yang termasuk dalam eksperimen semu dengan menggunakan
rancangan Nonrandomized Control Group Pretest-Postest (Ary, dkk.,
1982).. Rancangan penelitian yang digunakan terlihat pada Tabel 1.
Tabel
1. Rancangan Penelitian
Kelompok
|
Pretes
|
Perlakuan
|
Postes
|
E
|
Y1
|
X1
|
Y2
|
K
|
Y2
|
X0
|
Y2
|
Keterangan:
E = kelompok
eksperimen
K = kelompok
kontrol
X1=
perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan peta pikiran (mind map)
X0 =
tanpa perlakuan (pembelajaran dengan menggunakan catatan biasa)
Y1=
pretes (tes awal)
Y2=
postes (tes akhir perlakuan)
(Sumber:
Ary, dkk., 1982)
5.2 Populasi dan Sampel
Populasi di dalam
penelitian adalah seluruh siswa kelas V SDN Banyuajuh 3 Kamal Bangkalan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah seluruh siswa yang terdapat pada kelas Vyang dipilih secara acak.
5.3 Instrumen
Penelitian
Instrumen dalam penelitian
ini meliputi yaitu silabus, RPP, LKS, Lembar Observasi, instrumen soal untuk
mengukur kemampuan kognitif, lembar kuesioner kreatifitas, dan instrumen
respons siswa.
5.4 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan
adalah data tentang hasil belajar siswa berupa kemampuan
kognitif
yang diperoleh melalui pretest dan postest; data kreatifitas diperoleh dengan menggunakan
kuesioner kreatifitas yang meliputi aspek inspiration, clarification, evaluation,
distillation, incubation, perspiration, dan respons siswa diperoleh melalui
angket respons.
5.5 Analisis Data
Data hasil penelitian
dianalisis dengan statistik deskriptif untuk menggambarkan hasil penelitian
secara umum dan statistik parametrik untuk menguji hipotesis. Analisis statistik
parametrik untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis kovarian
(anakova). Uji anakova digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif dan kreatifitas
antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Seluruh proses analisis data dibantu
dan memanfaatkan aplikasi program komputer SPSS 16.0 for Windows. Sementara
itu, respons siswa digunakan untuk melihat respons siswa terhadap pembelajaran
dengan menggunakan pemetaan pikiran (mind mapping).
BAB VI JADWAL PELAKSANAAN
Pelaksanaan
penelitian ini akan dilakukan selama 6 bula, dimulai dari bulan Nopember 2012
hingga Maret 2012 dengan keterangan kegiatan sebagai berikut:
KEGIATAN
|
BULAN
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
Persiapan
penelitian
|
|
|
|
|
|
|
Penyusunan
rancangan penelitian
|
|
|
|
|
|
|
Penyusunan
scenario pembelajaran dan alat evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
Penyusunan
instrument penelitian
|
|
|
|
|
|
|
Pelaksanaan
penelitian
|
|
|
|
|
|
|
Analisis
data
|
|
|
|
|
|
|
Penyusunan
laporan penelitian
|
|
|
|
|
|
|
Pengumpulan
Laporan
|
|
|
|
|
|
|
BAB
VII PERSONALIA PENELITIAN
1. Peneliti :
a. Nama
Peneliti :
Fatimatul Munawaroh, S.Si., M.Si.
b. Jenis
Kelamin :
Perempuan
c. NIP :
198506092009122002
d. Disiplin
Ilmu :
Fisika
e. Pangkat
/ Golongan : Penata
Muda Tk I / IIIb
f. Jabatan
Fungsional / Struktural : Tenaga
Pengajar / -
g. Fakultas
/ Prodi : FISIB / PGSD
h. Waktu
untuk penelitian : 15 jam
/ minggu
2. Anggota
Peneliti :
-
3. Tenaga
Laboran/Teknisi : -
4. Pekerja
Lapangan/Pencacah : -
5. Tenaga
Administrasi : -
BAB
VIII PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN
No
|
Kegiatan
|
Unit
|
Satuan (Rp)
|
Total (Rp)
|
1
|
Honor terkait output
penelitian
|
|
|
|
|
Ketua
Peneliti
|
6
OB
|
275.000
|
1.650.000
|
2
|
ATK
& bahan habis pakai
|
|
|
|
|
a. Kerta
HVS 80 gram
|
8
rim
|
35.500
|
284.000
|
|
b. Kertas
buram
|
8
rim
|
29.000
|
232.000
|
|
c. Refill
tinta printer
|
2
unit
|
150.000
|
300.000
|
|
d. Materai
6000
|
15
lembar
|
6.000
|
90.000
|
|
e. Materai
3000
|
15
lembar
|
3.000
|
45.000
|
|
f. CD
|
8
buah
|
3.000
|
24.000
|
|
g. Pengadaan
buku literatur
|
5
buah
|
50.000
|
250.000
|
|
h. Validasi
instrumen penelitian
|
4
paket
|
175.000
|
700.000
|
|
i.
Alat tulis warna
|
50
paket
|
15.000
|
750.000
|
|
j.
Flashdisk 4 GB
Kingstone
|
1
buah
|
150.000
|
150.000
|
|
k. Fotocopy
LKS
|
50
paket
|
10.000
|
500.000
|
|
l.
Analisis Data
|
1
paket
|
100.000
|
100.000
|
|
m. Laporan
|
|
|
|
|
1) Penyusunan
laporan akhir
|
1
paket
|
250.000
|
250.000
|
|
2) Penggandaan
laporan
|
5
eks
|
50.000
|
250.000
|
|
3) Penjilidan
laporan
|
5
eks
|
10.000
|
50.000
|
3.
|
Perjalanan
|
|
|
|
|
Transportasi
5 x 1 orang
|
5
OK
|
250.000
|
1.250.000
|
4.
|
Publikasi
|
|
|
|
|
Publikasi
jurnal
|
1
paket
|
750.000
|
750.000
|
Total
Biaya Penelitian
|
|
7.625.000
|
(Terbilang: Tujuh
juta enam ratus dua puluh lima ribu rupiah)
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2012. Karakteristik Pembelajaran IPA. Dalam http://ml.scribd.com/doc/17087298/Karakteristik-Pembelajaran-IPA-SD, Diakses 8 Agustus 2012
Ary,
D., Jacobs, L.C., & Razavieh, A., 1982. Pengantar penelitian dalam
pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional.
Buzan,
Tony. 2007. Mind Map untuk Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sunartombs, 2009. Pengertian Prestasi Belajar. Dalam http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/, Diakses 10 Agustus 2012
Widowati, Asri, 2010. Pengaruh Mind Map terhadap Kemampuan Kognitif dan kreativitas Siswa
dalam Pembelajaran Sains Meaningfully. Dalam staff.uny.ac.id/sites/default/files/132302517/mind%20map.pdf,
di akses 2 Agustus 2012
RIWAYAT
HIDUP PENELITI
1.
Identitas
Diri
1.1 Nama
Lengkap Fatimatul
Munawaroh, S.Si., M.Si.
1.2 Jabatan Fungsional Tenaga pengajar
1.3 NIP 19850609
200912 2 002
1.4 Pekerjaan Dosen Prodi PGSD Fakultas FISIB Universitas
Trunojoyo Madura
1.5 Tempat, Tanggal Lahir Pamekasan, 9 Juni 1985
1.6 Alamat Rumah Perum Graha Kamal Permai Blok B12 no.6 Kamal
Bangkalan
69162
1.7 Mobile Phone 085 648 487 116
1.9 Alamat Kantor Jl Raya Telang PO BOX 2
Kamal, Bangkalan 69162
1.10
Nomor Telepon / Fax (031) 3011147 / (031) 3011506
2.
Riwayat
Pendidikan
2.1 Program Sarjana Pascasarjana
2.2 Nama PT Institut Teknologi Sepuluh Institut Teknologi
Nopember Sepuluh Nopember
2.3 Bidang Ilmu Fisika Fisika
2.4 Tahun Masuk 2003 2007
2.5 Tahun Lulus 2007 2009
3.
Mata
Kuliah yang Pernah Diampu
3.1 Fisika (TIP) 3 SKS
3.2 Fisika
(Kelautan) 3 SKS
3.3 Fisika (Agribis) 3 SKS
3.4 Fisika
Dasar I (Teknik Industri) 3
SKS
3.5 Fisika
Dasar II (Teknik Industri) 4
SKS
3.6 Fisika (Mekatronika) 2 SKS
3.7 Mekanika
(Mekatronika) 2 SKS
3.8 Mekanika
Teknik (Teknik Industri) 3 SKS
3.9 IPA
I (PGSD) 3
SKS
3.10 IPA
II (PGSD) 3
SKS
4.
Publikasi
Ilmiah
4.1 Analisis Fasa Kristal Terbentuk Pada Seminar Nasional Fisika, Pembelajaran
Bahan Gelas
Metalik Berbasis Zirkonium dan Aplikasinya, hal.1-6.
Antara
Temperatur 440-480˚C ISSN 2085-0379 (2008)
4.2 Perilaku
Oksidasi Paduan Gelas Metalik Seminar
Material Metalurgi (2008)
Zr-Cu-Ni-Al
pada 440 - 480˚C di Udara Pusat Penelitian Metalurgi-LIPI
Perilaku Oksidasi Zr69.5Cu12Ni11Al7.5
Jurnal Rekayasa (Jurnal Ilmu Sains
Pada Temperatur 440 - 480˚C di Udara dan Teknologi) Volume 4, Nomor 1
April
2011
5.
Pengabdian
Masyarakat
5.1 Melakukan Pengabdian di MIN Model Pemateri
Pada Pelatihan
Kamal Bangkalan Pengoperasian
Program Komputer
Program Pengabdian Masyarakat Prodi
Teknik
Industri UTM
Oktober-November 2011
6.
Penunjang
6.1 Pelatihan
Pengembangan Keterampilan 2
– 6 Agustus 2010
Dasar
Teknik Instruksional (PEKERTI) Universitas
Trunojoyo Madura
6.2 Peserta
pelatihan Hypnoteaching bagi 10
Nopember 2011
Dosen
MKU Universitas
Trunojoyo Madura
6.3 Menjadi
Pembimbing Olimpiade Sains 26
Mei – 3 Juni 2011
Tingkat
Jawa Timur dari SMKN 1 Kamal di
Universitas Trunojoyo Madura
6.4 Peserta Lokakarya
Penelitian dan 20 - 21
Februari 2012
Pengabdian Kepada
Masyarakat oleh LPPM di
Universitas Trunojoyo Madura
6.5 Peserta Kegiatan Sosialisasi Hak
Kekayaan 27 Juli 2012
Intelektual, Sentra HKI UTM oleh
LPPM di
Universitas Trunojoyo Madura
Bangkalan,
8 Oktober 2012
Fatimatul
Munawaroh, S.Si., M.Si.
NIP.
19850609200912 2 002
No comments:
Post a Comment